Sabtu, 19 April 2014

Pendekatan Biologis-Genetis Kepribadian

A.    DEFENISI KEPRIBADIAN
Aspek-aspek perilaku yang menjadi ciri khas individu yang dipengaruhi oleh struktur-sturuktur jasmani manusia dan tidak mudah berubah oleh pengaruh dari lingkungan sosial. Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh sistem otak dan sistem saraf.Pendekatan ini mencoba menghubungkan dan menjelaskan perilaku yang terlihat dan yang dapat diamati di dalam tubuh serta menentukan proses biologis yang mendasari perilaku dan proses mental. Misalnya, rasa takut dan marah, pada manusia dan hewan dapat dirangsang dengan aliran listrik lemah di daerah tertentu. Pendekatan ini juga memandang kepribadian manusia dapat diturunkan ditentukan dari faktor-faktor keturunan. B.     STATIC PERSONALITY
Sesuai dengan Sheldon (1942), Static Psychology merupakan sifat keseimbangan antara komponen dari bentuk manusia dan strukturnya atau yang disebut juga morfologi.  Mendasari dari struktur yang bisa diamati atau fisik dari manusia, sheldon membuat suatu hipotesis mengenai struktur biologis yang disebut juga dengan morphogenotype. Genotype merupakan konstitusi genetik dari seseorang, yang dibedakan dari Phenotype yang merupakan sifat yang terlihat dari suatu organisme yang dihasilkan karena adanya interaksi antara genotype dan lingkungan, jadi morphogenotype berbeda dengan struktur tubuh yang terlihat. Secara singkat, phenotype merupakan sesuatu yang bisa kita lihat, sedangkan morphogenotype bukan hanya menentukan perkembangan fisik tetapi juga pembentukan perilaku.
Bagaimana cara kita menguji morphogenotype? Kita tidak bisa mengujinya secara langsung seperti kita menguji phenotype yang bisa disentuh, dilihat dan diukur. Oleh karena itu Sheldon mengajukan Somatotype atau Body Type. Somatotype cenderung bergantung pada pengukuran tubuh yang sebenarnya atau phenotype tapi hal tersebut diupayakan untuk mendapatkan pola kausal dari morphogenotype  dengan mencoba untuk menyimpulkan dominasi diantara semua karakteristik fisik manusia. Somatotype (Somatotype Performance Test)merupakan usaha untuk mengukur morphogenotypemelalui pengukuran phenotipe. Pengukuran struktur tubuh tersebut dimaksudkan untuk mendapatkan biological identification tag, bahwa faktor genetis dan biologis berperan dalam perkembangan individu dan faktor-faktor itu dapat dikenali melalui sejumlah pengukuran struktur tubuh. Pengukuran itu mengenai: kepala, leher, dada, lengan, panggul, perut, kaki. Jadi somatotipe itu merupakan kompromis antara morphogenotipe dan phenotipe.   
Dari hasil pengukuran tersebut ada 3 komponen atau dimensi utama  jasmani :1).    Endomorphy
Ciri-cirinya :    
Alat-alat atau organ-oragn internal dan seluruh sistem digestif yang berasal dari endoderm sangat berperan. Kadar lemak yang tinggi, pinggang lebar, struktur tulang besar.
Secara fisik tampak lembut dan gemuk.
                             
2).  Mesomorphy
Ciri-cirinya :                                 
Bagian tubuh yang berasal dari mesoderm lebih berkembang ( otot, pembuluh darah, jantung). Kadar lemak sedang, badan padat dan tulang sedang.
Secara fisik tampak kokoh, keras, otot menonjol, tahan sakit, banyak ditemukan olahragawan, tentara atau penjelajah.
 3).  Ectomorph
Ciri-cirinya :Organ-organ ectoderm lebihberkembangsepertikulitdansistemsyaraf. Kurus, kadar lemak rendah, badan kecil, dan tungkai panjang dan tipis.
Secarafisikterlihat :jangkung, dadakecildanpipih, lemah, otottidakterlihat. Istilahdiatasdihubungkandengan 3 lapisanpadapembentukan fetus manusiayaitu endoderm, mesoderm, ectoderm.Dominasidarialat-alat yang berasaldarilapisantertentuakanmenentukandominasidarikomponentertentu.Somatotipe individu itu menggambarkan keadaan tubuhnya dengan angka tiga deret..Sheldon mengatakan bahwa apabila orang mau benar-benar memperoleh perkiraan yang sebaik-baiknya tentang morphogenotipe secara ideal, dia tidak cukup hanya menyelidiki individu itu sepanjang sejarah hidupnya, melainkan juga nenek moyang dan keturunannya   Sheldon juga mengemukakan bahwa terdapat 3 komponen atau dimensi kedua jasmani yaitu :a.       Displasia
Istilah itu dipakai oleh Sheldon untuk menunjukkan setiap ketidaklengkapan campuran ketiga komponen primer itu pada berbagai daerah daripada tubuh. Banyak displasia berhubungan dengan ectomorphy, dan lebih banyak pada wanita daripada pada laki-laki.b.      Gynandromorphy
Komponen ini menunjukkan sejauh manakah jasmani memiliki sifat-sifat yang biasanya terdapat pada jenis kelamin lawannya. Jadi individu laki-laki yag mempunyai komponen ”g” tinggi akan memiliki tubuh yang lembut, panggul besar, dan sifat-sifat wanita yang lain.c.       Texture (tampang)
Adapun yang dimaksud dengan tampang (texture) oleh Sheldon ialah bagaimana individu itu nampaknya keluar
 C.    PERSONALITY DYNAMIC
Ketika struktur, aspek statis dari kepribadian, telah berfungsi diman seseorang “bangkit dan berpindah-pindah”  keinginan untuk mengekspresikan dan motivasi dan berinteraksi dengan orang lain menjadi sebuah dinamika buat organisme. Perilaku yang organisme tampilkan tersbut merefleksikan apa yang dijelaskan oleh Sheldon mengenai Temperament  atau level kepribadian yang berada diatas psychological function dan dibawah sikap dan keyakinan. Sheldon merasa bahwa dua aspek tersebut baik fisik maupun temperamen berhubungan satu sama lain dengan cara yang sangat penting.
 Dimensi Temperamen :-          Viscerotonia
Berhubungan dengan fungsi anatomi alat-alat visceral/digestif. Alat pencernaan tipe ini realtif besar dan panjang.
Sifat temperament :Santai, suka hiburan, gemar makan, butuh afeksi, tidur nyenyak, bila menghadapi kesulitan membutuhkan orang lain. Mereka relax dengan masalah postur tubuh, bereaksi lambat, mereka cenderung tenang dalam keadaan marah, mereka sangat supel, dan toleransi terhadap orang lain dan pada umumnya gampang berinteraksi dengan orang lain.        
 -          Somatotonia
Sifatnya berhubungan dengan dominasi dari anatomi struktur somatis. Tipe ini suka akan ekspresi muskukar.
Sikapnya gagah, energetik, kebutuhan bergerak besar, suka berterus terang, suara lantang, bila menghadapai kesulitan butuh melakukan gerakan-gerakan. Suka dengan petualangan fisik dan mengambil resiko dan memiliki kebutuhan yang kuat akan vigorous. Cenderung agresif, kurang sensitif terhadap orang lain, dan berisik.
-          Cerebrotonia
Ciri-cirinya :Ragu, kurang berani bergaul dengan banyak orang, terhambat dalam berbicara didepan orang banyak, tanggap, hidup teratur sukar tidur, bila menghadapi kesulitan butuh mengasingkan diri.
 D.    Hubungan Antara Fisik Dengan Temperament
Fisik dan temperamen berhubungan karen seseorang dengan bentuk tertentu cenderung untuk diterima dengan perilaku tertentu dan tidak diterima (punished) oleh orang lain karena steorotipe budaya mengharapkan seseorang dengan bentuk tertentu  untuk berprilaku dengan cara tertentu.
 -          Endomorphy   = Viscerotonia-          Mesomorphy   = Somatotonia-          Ectomorphy    = Cerebrotonia  E.     Behavioral Genetics
Behavioral genetics adalah studi tentang kontribusi genetika terhadap perilaku. Para ahli genetika behavioral menggunakan beragam teknik untuk memperkirakan seberapa jauh pengaruh faktor genetik terhadap variasi dalam karateristik psikologi. Sebagaimana yang akan kita saksikan, metode behavioral genetic juga dapat, dan telah, memberikan bukti efek lingkungan terhadap kepribadian. Ada tiga metode riset utama Behavioral genetic yaitu studi selective breeding, studi anak kembar, dan studi adopsi.A.     Selective Breeding Studies
Dalam studi selective breeding, binatang dengan sifat yang ingin diuji dipilih dan dikawinkan. Selective breeding bukan hanya teknik riset, teknik ini digunakan seperti dalam membiakan kuda balap atau membiakkan anjing dengan karateristik yang diinginkan.Setelah menciptakan keturunan binatang yang berbeda melalui selective breeding, seseorang tidak hanya dapat mempelajari kecenderungan perilaku yang umum. Dimungkinkan untuk menjadikan keturunan yang berbeda sebagai subjek pengalaman perkembangan terkontrol secara eksperimen. Dengan demikian, para peneliti dapat mengurutkan efek perbedaan genetik dan perbedaan lingkungan pada perilaku menyalak atau ketakutan dapat dipelajari dengan menempatkan keturunan anjing yang berbeda secara genetik ke kondisi lingkungan tempat dibesarkan yang berbeda (scott & Fuller, 1965).Riset selective breeding telah meningkatkan pengetahuan kita tentang bagaimana gen memberikan kontribusi kepada masalah yang sering kali kita salahkan kepada individu saja. Perhatikan penelitian tentang alkhoholisme (Ponomarev & Crabbe, 1999). Penelitian mengilustrasikan bahwa gen memainkan peran dalam responsivitas terhadap alcohol, kecanduan, dan pertobatan. Gen juga memberikan konstribusi kepada pemahaman fakta bahwa faktor genetik menyebabkan beberapa individu sangat rentan terkena persoalan yang berkaitan dengan alcohol ( Hamer & Copeland,, 1998 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar