Selasa, 10 Juni 2014

INTELEGENSI

INTELEGENSI
KECERDASAN PADA MANUSIA
Manusia diciptakan dan dengan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kec erdasan sebagai suatu kemampuan ini pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kec erdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis dan beadab.
Adapun kecerdasan atu inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan adalah sbb :
1. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili
5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu c ara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian
6. Kemampuan memahami
Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan – kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
Pengertian Intelegensi
I. Pengertian Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.


II. Definisi Intelegensi Menurut Para Ahli.
Menurut para ahli : ” kemampuan untuk berpikir secara abstrak (Terman)”, “ Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Colvin)”, “intelek plus pengetahuan(Henmon)”, ”tekhnik untuk memproses informasi yang disediakan oleh indra “(Hunt).
• S.C Utami Munandar
Secara umum intelegensi dirumuskan sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk berpikir abstrak
b. Kemampuan untuk menangkap hubungan – hubungan dan untuk belajar
c. Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi – situasi baru
• L.L. Thurstone
7 faktor dasar :
a. Verbal comprehension (v), kecakapan untuk memahami pengertian yang diucapkan dengan kata – kata.
b. Word fluency (w), kecakapan dan kefasihan dalam menggunakan kata – kata.
c. Number (n), kecakapan untuk memecahkan soal matematika.
d. Space (s), kecakapan tilikan ruang, sesuai dengan bentuk hubungan formal
e. Memory (m), kecakapan untuk mengingat
f. Perceptual (p), kecakapan mengamati dan menafsirkan.
g. Reasoning (r), kecakapan menemukan dan menggunakan prinsip – prinsip.
• Edward Thorndike
“intelligence is demonstrable in ability of the individual to make good response from the stand point of truth or fact” (intelegensi adalah kemampuan individu untuk memberikan respon yang tepat (baik)terhadap stimulasi yang diterimanya.)
• George D. Stodard
Intelegensi adalah kecakapan dalam menyatakan tingkah laku, yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai tingkat kesukaran
b. Kompleks
c. Abstrak
d. Ekonomis
e. Memiliki nilai – nilai sosial
f. Memiliki daya adaptasi dan tujuan
g. Menunjukkan kemurnian (original)
• William Stern
Intelegensi merupakan kapasitas atau kecakapan umum pada individu secara sadar untuk menyesuaikan pikirannya pada situasi yang dihadapinya.
• Lewis Medison Terman
Intelegensi terdiri atas dua faktor :
General ability (faktor G), yaitu kecakapan umum dan special ability(faktor S), yaitu kecakapan khusus.
• Carl Witherington
Dalam buku Educational psychlogy, Witherington mendefenisikan intelegensi sebagai berikut :
“…excellence of performance as manifested in efficient activity” (intelegensi adalah kesempurnaan bertindak sebagaimana dimanifestasikan dalam kemampuan-kemampuan / kegiatan-kegiatan)
• Alfred Binet, tokoh perintis pengukuran intelegensi mendefinisikan intelegensi terdiri dari tiga komponen, yaitu:
- Direction , kemampuan untuk memusatkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan.
- Adaptation, kemampuan untuk mengadakan adapatasi terhadap masalah yang dihadapinya atau fleksibel dalam menghadapi masalah
- Critism, kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang dihadapi atau terhadap dirinya sendiri.
• Super dan Cities mendefinisikan kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau belajar dari pengalaman.
• J. P. Guilford menjelaskan bahwa tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Sedangkan kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Lebih jauh, Guilford menyatakan bahwa intelegensi merupakan perpaduan dari banyak faktor khusus.
• K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
• George D. Stoddard (1941) menyebutkan intelegensi sebagai kemampuan untuk memahami masalah-masalah yang bercirikan:
1. Mengandung kesukaran
2. Kompleks
3. Abastrak
4. Diarahkan pada tujuan
5. Ekonomis
6. Bernilai sosial
• Garett (1946) mendefinisikan setidak-tidaknya mencakup kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol.
• Bischof, psikolog Amerika (1954) mendefinisikan kemampuan untuk memecahkan segala jenis masalah.
• Lewis Hedison Terman memberikan pengertian intelegensi sebagai kemampuan untuk berfikir secara abstrak dengan baik (lih. Hariman, 1958).
• David Wechsler (1958) mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
• Freeman (1959) memandang intelegensi sebagai
1. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman,
2. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,
3. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan aspek psikologis dan intelektual, dan
4. Kemampuan untuk berpikir abstrak.
• Heidenrich (1970) mendefinisikan kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha untuk menyesuaikan terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal atau dalam pemecahan masalah.
• Sorenson (1977) intelegensi adalah kemampuan untuk berpikir abstrak, belajar merespon dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
• Suryabrata (1982) intelegensi didefinisikan sebagai kapasitas yang bersifat umum dari individu untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi-situasi baru atau problem yang sedang dihadapi.
• Walters dan Gardnes (1986) mendefinisikan intelegensi sebagai serangkaian kemampuan-kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah atau produk sebagai konsekuensi seksistensi suatu budaya tertentu.
Dari berbagai pendapat dapat diatas disimpulkan bahwa inteligensi adalah
1. Kemampuan untuk berfikir secara konvergen (memusat) dan divergen (menyebar)
2. Kemampuan berfikir secara abstrak
3. Kemampuan berfikir dan bertindak secara terarah, bertujuan, dan rasional
4. Kemampuan untuk menyatukan pengalaman-pengalaman
5. Kemampuan untuk menggunakan apa yang telah dipelajari
6. Kemampuan untuk belajar dengan lebih baik,
7. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang sulit dengan memperhatikan aspek psikologis dan intelektual
8. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dan merespon terhadap situasi-situasi baru
9. Kemampuan untuk memahami masalah dan memecahkannya.
Karena intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berpikir secara rasional. Oleh karena itu, inteligensi sebenarnya tidak dapat diamati secara langsung, melainkan harus disimpulkan dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir rasional itu.
Ciri – ciri intelegensi

Menurut para ahli : ” kemampuan untuk berpikir secara abstrak (Terman)”, “ Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Colvin)”, “intelek plus pengetahuan(Henmon)”, ”tekhnik untuk memproses informasi yang disediakan oleh indra “(Hunt).
• S.C Utami Munandar
Secara umum intelegensi dirumuskan sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk berpikir abstrak
b. Kemampuan untuk menangkap hubungan – hubungan dan untuk belajar
c. Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi – situasi baru
• L.L. Thurstone
7 faktor dasar :
a. Verbal comprehension (v), kecakapan untuk memahami pengertian yang diucapkan dengan kata – kata.
b. Word fluency (w), kecakapan dan kefasihan dalam menggunakan kata – kata.
c. Number (n), kecakapan untuk memecahkan soal matematika.
d. Space (s), kecakapan tilikan ruang, sesuai dengan bentuk hubungan formal
e. Memory (m), kecakapan untuk mengingat
f. Perceptual (p), kecakapan mengamati dan menafsirkan.
g. Reasoning (r), kecakapan menemukan dan menggunakan prinsip – prinsip.
• Edward Thorndike
“intelligence is demonstrable in ability of the individual to make good response from the stand point of truth or fact” (intelegensi adalah kemampuan individu untuk memberikan respon yang tepat (baik)terhadap stimulasi yang diterimanya.)
• George D. Stodard
Intelegensi adalah kecakapan dalam menyatakan tingkah laku, yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
a. Mempunyai tingkat kesukaran
b. Kompleks
c. Abstrak
d. Ekonomis
e. Memiliki nilai – nilai sosial
f. Memiliki daya adaptasi dan tujuan
g. Menunjukkan kemurnian (original)
• William Stern
Intelegensi merupakan kapasitas atau kecakapan umum pada individu secara sadar untuk menyesuaikan pikirannya pada situasi yang dihadapinya.
• Lewis Medison Terman
Intelegensi terdiri atas dua faktor :
General ability (faktor G), yaitu kecakapan umum dan special ability(faktor S), yaitu kecakapan khusus.
• Carl Witherington
Dalam buku Educational psychlogy, Witherington mendefenisikan intelegensi sebagai berikut :
“…excellence of performance as manifested in efficient activity” (intelegensi adalah kesempurnaan bertindak sebagaimana dimanifestasikan dalam kemampuan-kemampuan / kegiatan-kegiatan)
• Alfred Binet, tokoh perintis pengukuran intelegensi mendefinisikan intelegensi terdiri dari tiga komponen, yaitu:
- Direction , kemampuan untuk memusatkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan.
- Adaptation, kemampuan untuk mengadakan adapatasi terhadap masalah yang dihadapinya atau fleksibel dalam menghadapi masalah
- Critism, kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang dihadapi atau terhadap dirinya sendiri.
• Super dan Cities mendefinisikan kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau belajar dari pengalaman.
• J. P. Guilford menjelaskan bahwa tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Sedangkan kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Lebih jauh, Guilford menyatakan bahwa intelegensi merupakan perpaduan dari banyak faktor khusus.
• K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
• George D. Stoddard (1941) menyebutkan intelegensi sebagai kemampuan untuk memahami masalah-masalah yang bercirikan:
1. Mengandung kesukaran
2. Kompleks
3. Abastrak
4. Diarahkan pada tujuan
5. Ekonomis
6. Bernilai sosial
• Garett (1946) mendefinisikan setidak-tidaknya mencakup kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk memecahkan masalah-masalah yang memerlukan pengertian serta menggunakan simbol-simbol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar